Marilah menjadi Pionir Kebajikan

Di suatu shelter bus jurusan Bandara orang-orang sudah berkerumun menunggu keberangkatan bus. Bus sudah berjajar dengan rapi, mesin sudah dinyalakan dan bus siap diberangkatkan. Namun diruang kemudi tidak diketemukan Sopir, hanya terpampang tulisan besar “Penumpang yang memiliki SIM, dimohon berkenan mengemudikan bus ini menuju Bandara”
Ternyata semua penumpang memiliki SIM dan memiliki kemampuan mengemudikan bus.
Waktu terus berputar, menit demi menit terus beranjak menuju jadwal penerbangan masing-masing.
Namun belum juga ada tanda-tanda ada penumpang yang berinisiatif untuk mengemudikan bus menuju bandara.
Keringat dingin mengucur deras dari para penumpang, khawatir ketinggalan pesawat untuk menghadiri acara terpenting dalam hidup.
Dalam injury time ada seorang penumpang yang sedari tadi sudah duduk di bangku belakang, setengah berlari menuju kemudi bus, Bismillah bus diberangkatkan.
Bus melaju sudah cukup kencang, namun penumpang merasa takut ketinggalan dan jantung berdegup semakin kencang, “mas-mas bisa dipercepat dikit mas?” Penumpang semakin bersahutan agar bus semakin kencang dan tidak ketinggalan penerbangan.
Akhirnya bus tiba di shelter bus bandara, penumpang pun berlarian menuju check-in counter dan segera menuju jalur2 keberangkatan penerbangan.
Terdengar dari microphone, “Panggilan terakhir, penumpang dengan nomor penerbangan KSJ01 harap segera ke pesawat, penerbangan segera di berangkatkan”
Penumpang pun memasuki pintu pesawat, dan sejurus kemudian pintu pesawat ditutup.
Alhamdulillah, Allahu Akbar.
Penumpang tidak henti-hentinya mengucap syukur dan riuh mengucap terima kasih ke pemuda yang telah berinisiatif mengemudikan bus.
Allah-lah yang telah menggerakkan hati, mari bersyukur kepada Allah, jawab sang pemuda.
Alhamdulillah, akhirnya para penumpang selamat sampai tujuan dan kembali sujud syukur.
Siapakah pemuda tadi?
Dia adalah Anda. Mari menjadi pionir dalam kebajikan, agar kelak tidak ketinggalan dalam ampunan dan Surga Allah Yang Maha Luas Karunia-Nya.
Sedekah Jamaah bukanlah tujuan akhir, dia hanyalah salah satu kendaraan diantara ribuan jenis kendaraan untuk menggapai ampunan Allah Tabarakta Wataala.
Ayo ajak penumpang yang belum menaiki bus2 yang tersedia.
Ama ba’du